PERBANDINGAN HARGA BAHAN KIMIA

Posted on 16.20

ALAT INSTRUMEN

1. Buret Digital 25 mL = 27.500.000
2. Conductivity Meter EC 215 = 13.380.000
3. Dessicator Non Vacum RRC 30 cm = 1.500.000
4. DO Meter HI 2400 = 24.850.000
5. Hot Plate Thermolyne = 6.500.000
6. Neraca Digital 0,0001 digit s/d 210 gr = 17.600.000
7. Neraca Digital 0,01 digit s/d 100 gr = 3.300.000
8. Neraca Digital 0,1 digit s/d 400 gr = 2.425.000
9. Oven Kap 53 Liter = 20.500.000
10. pH Meter HI 9210 N = 6. 497.500
11. Salinity Meter HI 98203 = 1.638.000
12. Spectrophotometer = 45.000.000
13. TDS Meter HI 8374 = 7.125.000
14. Turbidimeter HI 88703-01 = 26.754.000


ALAT BIDANG BIOLOGI

1. Alat Bedah = 105.000
2. Kerangka Manusia = 450.000
3. Kotak genetik = 125.000
4. Mikroskop Cahaya XSP 12500x Pembesaran = 950.000
5. Mikroskop Elektrik XSZ 107 BN Binokuler = 3.600.000
6. Model Gigi = 120.000
7. Model Hati = 120.000
8. Model Lidah dan Gigi = 120.000
9. Model Paru-Paru = 120.000
10. Model Penampang Batang, Akar, Daun = 210.000
11. Model Penampang Hidung = 120.000
12. Model Tumbuhan Monokotil = 210.000
13. Papan Bedah Kayu = 55.000
14. Respirometer = 50.000
15. Torso/Model badan Pria = 310.000
16. Torso/Model model badan Wanita = 325.000
 

ALAT BIDANG FISIKA

1. Alat Hukum Boyle Kaca = 60.000
2. Jangka Sorong = 100.000
3. Kit Listrik SMA = 1.650.000
4. Kit Mekanik SMA = 1.420.000
5. Kit Optik SMA = 970.000
6. Magnet U = 45.000
7. Mikrometer = 115.000
8. Pegas = 25.000
9. Sonometer = 115.000
10. Termometer Alkohol (-10 sd 100)° C = 15.000


BAHAN-BAHAN KIMIA

1. KOH =1 Kg 35.000
2. AgNO3 p.a = 849.000
3. Alkohol 96% = 1 liter 20.000
4. Amoniak Teknis = 1 liter 20.000
5. Aquabidest = 500 mL 17.500
6. Aquadest ( Isi ) = 1 ltr 1.500
7. Asam Oksalat = 1 liter 50.000
8. Ba(OH)2 p.a = 500 gr 1.044.000
9. BaCl2 / Barium Cloride p.a = 500 gr 525.000
10. Brom timol biru p.a = 5 gr 850.000
11. Buffer Solution pH 4 = 1 lier 291.000
12. Buffer Solution pH 7 = 1 liter 299.000
13. CaCO3 = 250 gr 573.000
14. CH3COOH / Acetic Acid teknis= 1 liter 24.000
15. Ethanol 96% = 1 ltr 20.000
16. Formalin = 1 liter 45.000
17. H2SO4 teknis= 1 liter 15.000
18. H2SO4 p.a = 2,5 liter 472.500
19. HCl teknis = 1 liter 15.000
20. HCl 37 % = 2,5 ltr 481.000
21. Hidrogen Peroksida Teknis = 1 botol 24.000
22. Indicator EBT = 25 gr 903.000
23. Indikator pH MERCK 100 lembar = 1 pak 143.000
24. K2CrO4 p.a = 250 gr 1.890.000
25. KCl teknis= 1 kg 366.000
26. Kertas Saring No 41 Diam 12,5cm = 1 box 341.000
27. KI teknis = 500 gr450.000
28. KMnO4 Teknis = 500 gr 150.000
29. Lakmus Merah & Biru = 1 set 100.000
30. Larutan Lugol = 100 mL 30.000
31. Logam magnesium = 1 rol 250.000
32. Logam Tembaga/Lempeng = 25.000
33. Logam timbal = 25.000
34. Methanol p.a = 2,5 ltr 301.000
35. Methyl Orange = 25 gr 1.071.000
36. Metil Biru Teknis = 100 gr 50.000
37. Metil Merah p.a = 25 gr 805.000
38. Na2CO3 p.a = 1 kg 784.000
39. Na2CO3 / Sodium Carbonat Teknis = 1 kg 25.000
40. Na-EDTA = 100 gr 595.000
41. NaOH teknis = 1 Kg 20.000
42. NaOH p.a = 500 gr 384.000
43. NH4Cl p.a = 1 kg 645.000
44. NH4OH p.a = 2,5 ltr 422.000
45. Oksalat Acid p.a = 100 gr 595.000
46. Phenopthalein pH 8,2-9,8 = 25 gr 682.000
47. Reagen benedict = 100 mL 25.000
48. Reagen biuret = 100 m 25.000
49. Serum Golongan Darah A & B = 1 paket 225.000
50. Silicon Rubber = 1 set 290.000
51. Spands = 370.000
52. Spirtus = 1 liter 13.000
53. SrCl2 / Strontium Chloride p.a = 1.093.000
54. Talc = 1 Kg 20.000
55. Tween 20 = 500 mL 590.000
56. Vaselin = 1 Kg 45.000


1,10 Fenantrolin Monohidrat GR pa g Rp. 97.600,00
2 1.4-dioxan pa ml Rp. 4.150,00
3 1-Butanol pa ml Rp. 850,00
4 1-butanol Teknis ml Rp. 175,00
5 1-Naptol pa g Rp. 6.700,00
6 2-butanol pa ml Rp. 1.000,00
7 2-Naptol Teknis g Rp. 1.300,00
8 2-Naptol pa g Rp. 8.450,00
9 2-Propanol GR pa ml Rp. 700,00
 10 4 - amino antipirin pa g Rp. 49.000,00

























Posted on 20.26
tumpahan merkuri, pertama-tama harus diserap menggunakan bahan reaksi misal
“mercurisorb roth”.
Termometer yang rusak dan limbah merkuri dari thermometer yang pecah, piranti vakum dan
tumpahan, dll harus ditempatkan pada kontainer yang tepat dan pengaturan yang tepat
ditujukan untuk pembuangan secara aman.

sumber : http://xa.yimg.com/kq/groups/22975017/972901878/name/BM4201_-_Managemen_Limbah.pdf

simbol bahaya laboratorium

Posted on 19.37

Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya

Pengenalan terhadap bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dan suatu keharusan bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan bahan kimia (laboratorium atau gudang kimia) atau yang akan mengemas, menggunakan, atau memperlakukan bahan kimia itu dalam pekerjaan tertentu.

Wujud bahan kimia dapat berupa padatan, cairan maupun gas. Bahan kimia berwujud padatan dapat bersifat higroskopis seperti NaOH, KSCN, atau bersifat mudah menguap/menyublim seperti I2, (NH4)2CO3, C10H8(naphthalene), atau bersifat peka terhadap cahaya seperti KMnO4, AgNO3, atau bersifat peka terhadap air seperti logam Na, K, atau bersifat peka terhadap udara/oksigen seperti fosfor.

Bahan kimia berwujud cairan dapat bersifat mudah menguap seperti CHCl3, CH3COCH3 (acetone), HCl, atau mudah terbakar seperti CH3OH, C6H14 (hexane). Sedangkan bahan kimia berwujud gas seperti gas H, He, N2.

Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat-sifat ini meliputi wujud, warna, bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala, titik bakar, viskositas, higroskopis, kelarutan dalam air, rumus molekul, dsb.

Sebagian bahan kimia merupakan pencemar bagi lingkungan, sebagian ada yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif, racun, merusak organ tubuh, atau meracuni organisme.

Bahan kimia yang diperdagangkan sering disertai dengan simbol tertentu pada label kemasan, dimaksudkan untuk mengetahui potensi bahaya atau akibat yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia tersebut. Beberapa simbol yang sering dijumpai pada bahan kimia yang diperdagangkan sebagai berikut:
 
HARMFUL
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2

TOXIC
Bahan kimia bersifat racun,  dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6


CORROSIVE
Bahan kimia bersifat korosif,  dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. MisalH2SO4, HNO3, HCl

FLAMMABLE
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. MisalC2H5OC2H5, CS2, C2H2


EXPLOSIVE
Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3C6H2(NO2)3CH3
 
OXIDISING
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll. Misal KMnO4, H2O2, K2Cr2O7


NATURE POLLUTING
Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2


Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.



Lab

Posted on 10.53


Resonasi sederhana




Hukum Archimedes : Jika suatu benda di celupkan ke dalam sesuatu zat cair maka benda itu akan mendapatkan tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut


Tekanan Udara



Listrik Statis






Alat-alat Kimia

Posted on 07.40


Buret

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindarigalat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.


Corong Pemisah

 
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti etes, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kacaataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasangsentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

Gelas Ukur


Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif).

Labu Ukur

 

Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
  • Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
  • Ditambahkan air suling.
  • Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
  • Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
  • Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
Cawan Petri


Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dariplastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri

Corong Buchner


Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum.[1] Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang terbuat dari kacadan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori denganpompa vakum

Beker


Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.

Pipet

Pipet biasa digunakan dalam pengujian-pengujian biologi molekular, kimia analitik, juga kedokteran. Pipet dibikin dalam berbagai macam jenis untuk tujuan yang berbeda-beda dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang berbeda-beda pula, mulai dari pipet beling tunggal sampai ke pipet yang dapat ditala secara kompleks, atau juga pipet elektronik. Banyak jenis pipet bekerja dengan membuat ruang hampa sebagian di atas ruang tampung cairan dan secara selektif melepaskan ruang hampa ini untuk menghentikan dan melepaskan cairan.
Pipet yang melepaskan 1 sampai 1000 μl cairan diistilahkan sebagai mikropipet, sedangkan makropipet melepaskan volume cairan yang lebih banyak. Dua jenis mikropipet yang umum digunakan: pipet pemindahan udara dan pipet pemindahan positif. Secara khusus, pipet pemindahan udara berbantuan piston adalah mikropipet yang melepaskan volume cairan terukur dari sebuah ujung yang sekali pakai. Badan pipet memiliki sebuah penyelam, yang menyediakan alat isap untuk menarik cairan ke ujung ketika piston ditekan dan dilepaskan. Perpindahan maksimum penyelam ini diatur oleh alat tekan di atas badan pipet, memungkinkan volume kiriman dapat diubah-ubah. Pipet tabung berdaya tampung lebih besar, seperti volumetrik atau pipet graduat, digunakan secara sementara dengan menyertakan sebuah dispenser pipet.
Pipet jarum suntik biasanya menangani volume cairan antara 0,5 ml sampai 25 ml, untuk transfer alikuot dan pelepasan tambahan pada proses titrasi, dengan suatu metode operasi pemindahan positif. Tidak ada kiat atau bantuan pemipetan sekali pakai yang diperlukan pada pipet jarum suntik.

Gelas Arloji

Gelas arloji adalah alat yang digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang. Gelas arloji terbuat dari gelas sehingga penggunaannya harus dengan hati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya gelas arloji.
Cara penggunaan gelas arloji sangatlah mudah., hanya dengan meletakkan zat yang akan di timbang ke dalam gelas arloji.

Desikator


berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

Fungsi :
- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
- Mengeringkan padatan

 Corong gelas


Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan di satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.








Labu Erlenmeyer


Labu erlenmeyer Kebanyakan terbuat dari kaca borosilikat sehingga mereka dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran yang paling umum mungkin adalah termos erlenmeyer 250 ml dan 500 ml. Namun ada juga Erlenmeyer yang berukuran  50 ml, 125 ml, dan 1000 ml. Biasanya erlenmeyer tidak mempunyai tutup. Untuk penutup dapat menyegel mereka dengan plastik atau gabus penyumbat. Namun ada juga Erlenmeyer yang khusus di buat dengan penutup yang juga terbuat kaca.
 Fungsi:
  -Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
  -Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,


Botol penetes

 
Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan pipet.
digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan sebagainya.









Bunsen



Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas.
fungsinya untuk menciptakan suasana steril




 


 Cawan porselin



 Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.







Botol pereaksi


Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.
berfungsi menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.



Labu Kjedahl



Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.
posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.
digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.







 Spatula


 
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratoriumbiologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
  • Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
  • Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
  • Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )
 
 Ini adalah daftarnya

A

  • Alat kimia organik semimikro
  • Alat pelubang gabus
  • Alat pembangkit gas
  • Alat pemotong kaca
  • Alat pemadam kebakaran
  • Alat pemusing
  • Alat pendingin leibig

B

  • Buret
  • Botol pencuci
  • Botol tetes
  • Brus Sikat

C

  • Cawan Petri
  • Cawan porselen
  • Cincin besi bertangkai
  • Corong gelas dan propilena
  • Corong pisah
  • Corong tistel, Gelas

E

  • Elektroda untuk Eudiometer
  • Eudiometer

G

  • Gelas kimia dari borosilikat, pireks, polipropilena
  • Gelas ukur

K

  • Kaca arloji
  • Kaki tiga
  • Kasa asbes
  • Kawat nikrom
  • Kertas saring
  • Kolom kromatografi
  • Kolom fraksionasi
  • Kompor minyak tanah
  • Kotak PPPK
  • Klem serba guna
  • Klem model Hofmann
  • Klem buret
  • Klip, Mohr

L

  • Labu dasar bulat
  • Labu destilasi
  • Labu erlenmeyer
  • Labu ukur
  • Lempeng kaca kobal
  • Lumpang dan alu porselen
  • Lumpang dan alu besi

M

  • Meter dasar
  • Model molekul
  • Model molekul, orbital

N

  • Neraca Ohaus

P

  • Pelat tetes porselen
  • Pengaduk kaca
  • Pengesahan pelubang gabus
  • Penguji elektrolit
  • Penjepit klem
  • Penjepit tabung reaksi
  • Pembakar spirtus
  • Pemegang batere
  • pH meter, digital
  • Pinggan uap porselen
  • Pipa air
  • Pipa kaca soda
  • Pipa karet
  • Pipa penghubung
  • Pipa polietilena
  • Pipa tiup
  • Pipet volumetrik
  • Pipet tetes
  • Pipet ukur
  • Perangkat demineralisasi air
  • Perangkat uji air

R

  • Rak tabung reaksi (kayu dan stainlestell)

S

  • Segitiga poselen
  • Sel konduktivitas
  • Sendok bakar
  • Set model atom
  • Sikat buret
  • Sikat tabung reaksi
  • Siring polipropilene
  • Spatula nikel, politena atau tanduk
  • Statif besi
  • Stop watch
  • Sumbat gabus
  • Sumbat karet

T

  • Tabung reaksi, borosilikat
  • Tabung reaksi dengan pipa samping
  • Tabung U dengan pipa samping
  • Tabung reaksi bentuk Y garis tengah
  • Tang besi
  • Termometer 0 – 36°C
  • Termometer -10°C – 110°C

V

  • Voltameter Hofmann

W

  • Waskom plastik


 




Corner Biologi

Diberdayakan oleh Blogger.