Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder
yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia
digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah
akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm
3.
Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran
volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindarigalat sistematik.
Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan
untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga
mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas
garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL
jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh
karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada
ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh
tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan
pelarut.
Corong Pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang
digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen
dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda
yang takcampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya
berupa pelarut organik lipofilik
seperti etes, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat.
Kebanyakan pelarut organik berada di atas fase air keculai pelarut yang
memiliki atom dari unsur halogen.
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia
mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah
yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat
dan kerannya terbuat dari kacaataupun Teflon. Ukuran corong pemisah
bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah
bisa berukuran sangat besar dan dipasangsentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke
dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian
ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan
tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk
melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan
agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong
kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol
keran corong.
Gelas Ukur
Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia
kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa
titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5
Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian
tinggi (secara kuantitatif).
Labu Ukur
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL
sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat
tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk
mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam
ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.
Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan
aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk
zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang
menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih
dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak
dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan
bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar
biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka
dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium
dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian
yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat
untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses
pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut
tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses
ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang
bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas
pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan
dengan molaritas tertentu:
- Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
- Ditambahkan air suling.
- Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
- Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk
menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat
berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
- Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
Cawan Petri
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya
bundar dan terbuat dariplastik atau kaca yang digunakan untuk
membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak
kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri
dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard
Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri
plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri
Corong Buchner
Corong Büchner adalah sebuah peralatan laboratorium yang digunakan dalam penyaringan vakum.
[1]
Ia biasanya terbuat dari porselen, namun kadangkala ada juga yang
terbuat dari kacadan plastik. Di bagian atasnya terdapat sebuah silinder
dengan dasar yang berpori-pori. Corong Hirsch juga memiliki struktur
dan kegunaan yang sama, namun ia lebih kecil dan biasanya terbuat dari
kaca.
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong
tersebut dan dibasahi dengan pelarut untuk mencegah kebocoran pada awal
penyaringan. Cairan yang akan disaring ditumpahkan ke dalam corong dan
dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori denganpompa vakum
Beker
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah
penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beker secara umum
berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai
ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun
dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat kimia
yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif
biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya
rendah.
Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi
dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang
terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai
contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang
mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250
mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi.
Beker berbeda dengan labu laboratorium terlihat dari sisinya yang
lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dalam
percobaan kimia dasar.
Pipet
Pipet biasa digunakan dalam pengujian-pengujian biologi molekular, kimia analitik, juga kedokteran.
Pipet dibikin dalam berbagai macam jenis untuk tujuan yang berbeda-beda
dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang berbeda-beda pula, mulai
dari pipet beling tunggal sampai ke pipet yang dapat ditala secara
kompleks, atau juga pipet elektronik. Banyak jenis pipet bekerja dengan
membuat ruang hampa sebagian di atas ruang tampung cairan dan secara selektif melepaskan ruang hampa ini untuk menghentikan dan melepaskan cairan.
Pipet yang melepaskan 1 sampai 1000 μl cairan diistilahkan sebagai mikropipet, sedangkan makropipet
melepaskan volume cairan yang lebih banyak. Dua jenis mikropipet yang
umum digunakan: pipet pemindahan udara dan pipet pemindahan positif.
Secara khusus, pipet pemindahan udara berbantuan piston adalah
mikropipet yang melepaskan volume cairan terukur dari sebuah ujung yang
sekali pakai. Badan pipet memiliki sebuah penyelam, yang menyediakan
alat isap untuk menarik cairan ke ujung ketika piston ditekan dan
dilepaskan. Perpindahan maksimum penyelam ini diatur oleh alat tekan di
atas badan pipet, memungkinkan volume kiriman dapat diubah-ubah. Pipet
tabung berdaya tampung lebih besar, seperti volumetrik atau pipet
graduat, digunakan secara sementara dengan menyertakan sebuah dispenser
pipet.
Pipet jarum suntik biasanya menangani volume cairan
antara 0,5 ml sampai 25 ml, untuk transfer alikuot dan pelepasan
tambahan pada proses titrasi, dengan suatu metode operasi pemindahan
positif. Tidak ada kiat atau bantuan pemipetan sekali pakai yang
diperlukan pada pipet jarum suntik.
Gelas Arloji
Gelas arloji adalah alat yang digunakan untuk tempat zat yang akan
ditimbang. Gelas arloji terbuat dari gelas sehingga penggunaannya harus
dengan hati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya gelas arloji.
Cara penggunaan gelas arloji sangatlah mudah., hanya dengan meletakkan zat yang akan di timbang ke dalam gelas arloji.
Desikator
berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering,
dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi
vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator
vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang
dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan
adalah silika gel.
Fungsi :
- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
- Mengeringkan padatan
Corong gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau
plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan di satu tempat ke tempat lain dan
digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada
bagian atas.
Labu Erlenmeyer
Labu erlenmeyer Kebanyakan terbuat dari kaca borosilikat sehingga mereka
dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran yang paling umum
mungkin adalah termos erlenmeyer 250 ml dan 500 ml. Namun ada juga
Erlenmeyer yang berukuran 50 ml, 125 ml, dan 1000 ml. Biasanya
erlenmeyer tidak mempunyai tutup. Untuk penutup dapat menyegel mereka
dengan plastik atau gabus penyumbat. Namun ada juga Erlenmeyer yang
khusus di buat dengan penutup yang juga terbuat kaca.
Fungsi:
-Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
-Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
Botol penetes
Terbuat
dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber.
Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat
mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan
pipet.
digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan sebagainya.
Bunsen
Pemanas
yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki
sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang
dari alcohol, spiritus, dan minyak gas.
fungsinya untuk menciptakan suasana steril
Cawan porselin
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
Botol pereaksi
Botol
pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang
jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan
normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang
terbuat dari kaca asah.
berfungsi menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.
Labu Kjedahl
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.
posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.
digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.
Spatula
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering
digunakan di laboratoriumbiologi atau kimia berbentuk sendok kecil,
pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
- Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
- Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
- Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut
panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen.
Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung
reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca
berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang
yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang
kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam
membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi
ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana
lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang
ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat
padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari
politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada
kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada
temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala
bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )
Ini adalah daftarnya
A
- Alat kimia organik semimikro
- Alat pelubang gabus
- Alat pembangkit gas
- Alat pemotong kaca
- Alat pemadam kebakaran
- Alat pemusing
- Alat pendingin leibig
B
- Buret
- Botol pencuci
- Botol tetes
- Brus Sikat
C
- Cawan Petri
- Cawan porselen
- Cincin besi bertangkai
- Corong gelas dan propilena
- Corong pisah
- Corong tistel, Gelas
E
- Elektroda untuk Eudiometer
- Eudiometer
G
- Gelas kimia dari borosilikat, pireks, polipropilena
- Gelas ukur
K
- Kaca arloji
- Kaki tiga
- Kasa asbes
- Kawat nikrom
- Kertas saring
- Kolom kromatografi
- Kolom fraksionasi
- Kompor minyak tanah
- Kotak PPPK
- Klem serba guna
- Klem model Hofmann
- Klem buret
- Klip, Mohr
L
- Labu dasar bulat
- Labu destilasi
- Labu erlenmeyer
- Labu ukur
- Lempeng kaca kobal
- Lumpang dan alu porselen
- Lumpang dan alu besi
M
- Meter dasar
- Model molekul
- Model molekul, orbital
N
P
- Pelat tetes porselen
- Pengaduk kaca
- Pengesahan pelubang gabus
- Penguji elektrolit
- Penjepit klem
- Penjepit tabung reaksi
- Pembakar spirtus
- Pemegang batere
- pH meter, digital
- Pinggan uap porselen
- Pipa air
- Pipa kaca soda
- Pipa karet
- Pipa penghubung
- Pipa polietilena
- Pipa tiup
- Pipet volumetrik
- Pipet tetes
- Pipet ukur
- Perangkat demineralisasi air
- Perangkat uji air
R
- Rak tabung reaksi (kayu dan stainlestell)
S
- Segitiga poselen
- Sel konduktivitas
- Sendok bakar
- Set model atom
- Sikat buret
- Sikat tabung reaksi
- Siring polipropilene
- Spatula nikel, politena atau tanduk
- Statif besi
- Stop watch
- Sumbat gabus
- Sumbat karet
T
- Tabung reaksi, borosilikat
- Tabung reaksi dengan pipa samping
- Tabung U dengan pipa samping
- Tabung reaksi bentuk Y garis tengah
- Tang besi
- Termometer 0 – 36°C
- Termometer -10°C – 110°C
V
W